Pengukuhan Racana Kalpavriksha UI
Pramuka Unirvesitas Indonesia yang sejatinya telah berdiri sejak tahun 1950, sempat vakum selama delapan tahun terhitung dari tahun 2003. Kamis, 29 Maret 2012 kemarin gerakan pramuka yang diberi nama Kalpavriksha Universitas Indonesia ini kembali diaktifkan dengan mengukuhkan Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) yang baru. Dalam Pengukuhan Mabigus ini, Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. der. Soz. Gumilar Rusliwa Somantri dilantik menjadi Ketua Mabigus Pramuka UI.
Selain rektor, ada dua puluh orang anggota Mabigus yang juga dilantik pada pengukuhan tersebut. Keanggotaaan Mabigus Racana Kalpavriksha ini terdiri atas Manajer Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (Mahalum) serta beberapa guru besar, dekan, dan alumni Universitas Indonesia. Adapun keorganisasian seperti ketua harian, sekertaris, dan bendahara, seluruhnya diisi oleh unsur rektorat dari Direktur Kemahasiswaan dan beberapa Kasubdit dibawahnya.
Keseluruhan Mabigus dilantik dan disahkan oleh Ka Kwarcab dengan mengucap janji setia dan amanat. Setelah itu, pengesahan anggota mabigus ditandai dengan penyematan lencana tanda pelantikan Mabigus kepada seluruh anggota.
Sebagai Ka Mabigus, dalam pidatunya Ka Gumilar menegaskan bahwa pentingnya empat sifat dasar pramuka yang harus dimiliki oleh setiap pramuka khususnya racana Kalpavriksha Universitas Indonesia. Melalui pidato pengukuhan tersebut, Rektor Universitas Indonesia ini mempertegas komitmennya dalam memajukan gerakan kepramukaan khususnya di Universitas Indonesia.
Selain itu, dalam acara ini, Ketua Kwartir Nasional juga turut memberikan sambutan. Ka Azrul Azwar memberikan apresiasi atas aktifnya kembali Gerakan Pramuka Universitas Indonesia. Sejak tahun 1998, hiruk pikuk orde baru turut berimbas pada tersingkirnya pramuka dari dunia pemuda. Untu itu, beliau menaruh harapan besar kepada Kalpavriksha UI yang diharapkan dapat menjadi leading sektor kepramukaan di tingkat universitas.
M enurutnya, gerakan pramuka bertujuan membentuk karakter pemuda, menanamkan rasa cinta tanah air, dan meningkatkan keterampilan baik keterampilan pramuka, maupun keterampilan dalam bekerja. Dengan sumber daya manusia yang baik, sudah sepatutnya UI menjadi contoh gerakan pramuka yang baik bagi pramuka di universitas lainnya. “Jangan bilang UI kalau tidak bisa menjadi teladan bagi penyelenggaran Pramuka di Indonesia” tutur ka Azrul sembari melempar senyum kepada seluruh peserta acara pengukuhan.
Usai pelantikan, acara dilanjutkan dengan seminar kepramukaan yang diisi oleh tiga pembicara. Pembicara pertama adalah Ka Bambang Wachyudianto. Ka Bambang membahas nilai nilai dan sejarah kepramukaan di perguruan tinggi. Menanggapi kedudukan Pramuka UI sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Ka Bambang menyebutkan bahwa sebuah Racana maksimal beranggotakan empat puluh orang. Jika sebagai UKM Kalpavriksha mempunyai kapasitas lebih dari itu, sangat mungkin dilakukan penambahan gudep di UI.
Pembicara kedua adalah Ka Brata T Hardjodikusumo selaku andalan Kwartir Nasional Bidang Luar Negeri. Menurut beliau, pengembangan pramuka di perguruan tinggi haruslah dikelola dengan baik agar tercipta citra pramuka yang fun, namun tetap berpegang teguh pada nilai kepramukaaan. Kaka yang sekarang menjabat sebagai Head of Public Relation Nestle Indonesia menyuguhkan bentuk-bentuk kegiatan pramuka di dunia internasional. Beliau juga sedikit membocorkan bahwa di tahun 2015 nanti Pramuka UI berkesempatan menjadi panitia World Jambore di Jepang.
Para peserta seminar juga dibekali pengetahuan akan fenomena pemuda di masa kini. Melalui semangat Ka Hegar, Direktur Pusat Kajian Kepemudaan, peserta terhanyut dalam visualisasi keadaan pemuda masa kini sangat jauh berbeda dengan pemuda di zaman dahulu. Pemuda sekarang cenderung hidup dalam lingkungan yang konsumtif, alay, galau, dan kebarat-baratan. Ini sangat jauh berbeda dengan pemuda era prakemerdekaan yang pemikiran juangnya sangat jauh ke depan.
Acara yang berlangsung sekitar dua jam ini berakhir pada pukul satu siang. Setelah duduk manis mengikuti acara pelantikan dan seminar kepemudaan, seluruh peserta seminar mendapatkan jamuan makan siang. Tak hanya itu, para peserta juga mendapatkan sertifikat acara dan souvenir lucu berupa gantungan kunci.
Selain diikuti oleh Mahasiswa Universitas Indonesia, acara ini juga diikuti oleh beberapa unsur kepramukaan seperti Dewan Kerja Nasional, Dewan Kerja Daerah, dan Dewan Kerja Ranting. Tak luput pula beberapa racana dari universitas lain yang menjadi saksi acara ini, diantaranya seperti utusan racana Unindra dan UNJ.