Cerita Perjalanan: LKA UNILA 2014
Lokabina Karana Adhiguna (LKA) merupakan acara yang diselenggarakan oleh Racana Universitas Lampung dalam rangka memperingati HUT Gugusdepan Racana Unila. Acara ini diadakan pada 15-16 Maret 2014 silam dengan berbagai kegiatan berupa lomba pramuka dari tingkat siaga hingga pembina. Dalam rangka silaturahmi dan meramaikan acara tersebut, Racana UI mengirimkan 6 orang untuk berpartisipasi di dua lomba, yaitu lomba debat dan lomba mading. 6 orang tersebut adalah; kak Fajar (FISIP ’10), kak Suci (FIB ’10), kak Wahyu (MIPA ’12), kak Amin (FT ’13), kak Alex (FIB ’13) dan kak Imas (FIB ’13).
Bagaimana cerita perjalanan kami? 😀
Perjalanan kami dimulai dari stasiun UI dengan menggunakan commuter line menuju stasiun Juanda. Sesampainya di stasiun Juanda, kita jalan kaki ke stasiun Gambir. Yep! Kita menggunakan sarana transportasi DAMRI untuk menuju Bandar Lampung. Perjalanan dari Gambir menuju Bandar Lampung memakan waktu sekitar 8 jam dengan mengarungi Selat Sunda. Tim Kalpavriksha menginjakkan kaki di Universitas Lampung pada pukul 04.00 dini hari, dan memutuskan untuk menumpang di masjid Al-Wasi’ah Universitas Lampung hingga pagi menjelang.
Perjalanan kami dilanjutkan dengan pendaftaran ulang lomba debat dan mading, serta dilanjutkan dengan berkeliling lokasi acara sambil menunggu lomba debat dimulai. Selain mempersiapkan amunisi untuk debat, tim juga sempat bermain bersama anak-anak tingkat siaga yang juga merupakan peserta lomba.
Lomba debat berjalan seru dengan jumlah peserta sekitar 16 tim. Debat tersebut mengangkat isu-isu hangat tentang kepramukaan Indonesia. Mulai dari pramuka yang akan diwajibkan di kurikulum sekolah, sampai isu pramuka dan asmara. Melalui debat ini, pendapat seluruh peserta tentang isu tersebut dapat tersalurkan dan menjadi pengetahuan bersama. Racana UI berhasil memenangkan debat ini setelah perjuangan yang cukup menyenangkan. Lomba mading sendiri diadakan esok harinya dengan peserta sebanyak 26 tim yang diadakan di lapangan terbuka bersamaan dengan lomba-lomba yang lainnya.
Tim Kalpavriksha mengangkat tema ‘Direction’ sebagai konsep utama mading, dengan perpaduan warna hitam-putih-emas yang simple. Namun ternyata, simplisitas dari mading Racana UI kalah dengan kekuatan warna dari mading-mading tim lain. Hal ini merupakan evaluasi sendiri bagi tim mading.
Setelah makan siang, tim Kalpavriksha bergegas untuk berkemas pulang. Sebelum pulang, tim berkunjung ke sekretariat Racana Universitas Lampung untuk bersilaturahmi sekaligus mohon pamit. Setelah bertukar pikiran dan bertukar kontak, tim Kalpavriksha UI pun mohon pamit untuk pulang.
Perjalanan pulang menuju Jakarta kali ini ditempuh melalui jalur udara dengan waktu sekitar 50 menit perjalanan. Perjalanan pulang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Universitas Indonesia sendiri memakan waktu sekitar 2 jam dengan angkutan DAMRI dan commuter line.
Demikian cerita perjalanan tim Kalpavriksha UI kali ini. Masih banyak yang telah dan akan kami lalui kedepannya. Masih banyak lagi yang bisa kami bagi untuk kita semua. Proses yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik. Mari kita biasakan berbuat baik, dengan proses dan nilai-nilai yang baik untuk sesuatu yang baik kedepannya. Salam Pramuka!
(Imas Yuliani)